Optimisme Negosiasi Dagang, Harga Minyak Dekati Level Tertinggi Selama Tujuh Pekan
Harga minyak dunia bertahan dalam level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir karena pasar menantikan arah kebijakan dari perundingan dagang dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Rabu (11/6), Harga minyak mentah Brent turun tipis 0,3% ke US$66,87. Sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,5% ke US$64,98 di Selasa (10/6).
Baca Juga: Sanksi Baru Uni Eropa, Harga Minyak Rusia Mau Dibuat Sangat Murah!
AS dan China tengah melakukan perundingan yang difokuskan pada pengaturan ekspor yang saling bertentangan dan berisiko menggagalkan gencatan tarif yang selama ini rapuh.
Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick mengatakan pembicaraan berjalan dengan baik dan berharap bisa segera rampung, meskipun masih berpotensi berlanjut hingga Rabu.
Adapun Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 2,3%. Alasan dari hal tersebut adalah kenaikan tarif dan ketidakpastian geopolitik menjadi hambatan besar bagi hampir semua negara.
Dari Chia, laporan alokasi kilang minyak menunjukkan negara tersebut akan menerima sekitar 47 juta barel minyak dari Saudi Aramco di Juli.
“Alokasi dari Saudi ini bisa menjadi sinyal awal bahwa pencabutan pemangkasan produksi OPEC+ mungkin tidak menghasilkan tambahan pasokan yang besar,” kata Kepala Riset Onyx Capital, Harry Tchilinguirian.
OPEC dan sekutunya (OPEC+) sebelumnya mengumumkan akan meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada Juli, dalam langkah keempat berturut-turut untuk melonggarkan pembatasan produksi.
Adapun Iran menyatakan akan segera mengajukan kontra-proposal terhadap kesepakatan nuklir terbaru yang ditawarkan AS. Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dan pelonggaran sanksi terhadap negara tersebut berpotensi meningkatkan ekspor minyak, yang dapat memberi tekanan penurunan pada harga minyak global.
Baca Juga: Pertamina Luncurkan Program UCollect dan RVM di Semarang, Ajak Masyarakat Kelola Minyak Jelantah dan Botol Plastik
Sementara itu, Komisi Eropa mengusulkan paket sanksi ke-18 terhadap Rusia terkait invasi ke Ukraina, yang ditargetkan pada pendapatan energi Moskow, sektor perbankan, dan industri militer.
-
Terkuak! Ini Panggilan Khusus Habib Rizieq oleh Tahanan BareskrimPolisi Kejar Dua Mucikari Postitusi Online ArtisResmi! PN Jakarta Pusat Tolak Permohonan PKPU terhadap Hutama Karya (PTHK)Apa Itu Rekening Dormant yang Diblokir PPATK? Simak PenjelasannyaSinyal Bahaya buat KPK, Penyidik Saja Bisa Dipengaruhi Azis SyamsuddinFOTO: Festival di Lopburi Thailand, Kala MonyetCorona Gerus Pendapatan Asli Daerah (PAD) JakartaNeraca Perdagangan April 2025 Surplus Tipis, Ini Kata BIHarga Emas Koreksi Tipis, Investor Pantau Ketat Negosiasi ChinaApa yang Terjadi pada Otak Anak saat Kebanyakan Makan Gula?
下一篇:Saat Donatur Pilpres Kini Sedang 'Dimasak' dan Dirujak Presiden
- ·Ahmad Sahroni Singgung Pawang Hujan Rara Kalau Hujan Deras Saat Formula E
- ·OJK Tancap Gas Perkuat Keuangan Syariah Lewat Pemisahan UUS, 41 Perusahaan Antre Spin
- ·Rekomendasi Kos Bandung Rp2 Jutaan, 5 Pilihan Dekat Kampus Ternama
- ·Sistem Alih Daya Dinilai Mirip Perbudakan Modern, Buruh Soroti Penyimpangan UU Cipta Kerja
- ·KPK Dikabarkan Lakukan OTT, Kasusnya di sini...
- ·Regulasi Baru OJK Segera Rilis, Pemain Kripto dan Fintech Wajib Waspada
- ·PDIP: Pak Anies, Mending Tarik Duit Panjar Rp207 M Formula E
- ·Perdana! Emiten Boy Thohir (ADMR) Bakal Kucurkan Dividen Rp1,9 Triliun
- ·Suara Aziz Yanuar Menggelegar: Habib Rizieq Shihab Tak Pantas Dipenjara!
- ·Internet 100 Mbps Cuma Rp100 Ribu? Ini Target Ambisius Kemkomdigi!
- ·BSI akan Lepas dari Bank Mandiri? Ini Kata Erick Thohir
- ·Tipu Tjahjo Kumolo, Pengangguran Ini Diringkus Polisi
- ·Ini Alasan Menhub Majukan Cuti Bersama Lebaran 2023
- ·6 Promo Makanan dan Minuman Pilkada 2024, Jajan Enak Usai Nyoblos
- ·10 Promo dan Diskon Pilkada 2024, Jangan Lupa Jajan Usai Nyoblos
- ·Wamen PPPA Ungkap Eksploitasi Seksual Anak Kejahatan Lintas Batas
- ·LBH KITA Mengadu ke Komisi Aparatur Sipil Negara
- ·Kasus Corona di Jabar: Positif Menurun, tapi Sebarannya Meluas
- ·Rapid Test untuk Warga Jakarta, 3,6 Persen Dinyatakan Positif
- ·Regulasi Baru OJK Segera Rilis, Pemain Kripto dan Fintech Wajib Waspada
- ·Kebijakan Bikin Rakyat Susah, PDIP Minta Anies Baswedan Hentikan Langkah
- ·Menko AHY Dorong Partisipasi Aktif di ICI 2025 untuk Bangun Indonesia Inklusif
- ·Besok Bebas, Ini Pesan Ahok
- ·Ahmad Dhani Terbukti Langgar Kode Etik DPR, MKD Beri Sanksi Atas Kesalahan Penulisan Marga Pono
- ·PKB Gelar Ijtima Ulama Nusantara, Bahas Kepemimpinan 2024, Wapres dan Mahfud MD Diundang
- ·Pemprov Jabar Ungkap Alasan Mendesak Siswa Dikirim ke Barak
- ·Pembantaian MU 7
- ·Menteri Jonan dan Politikus Golkar Batal Jadi Saksi Eni Saragih, Alasannya?
- ·Kasus Corona di Jabar: Positif Menurun, tapi Sebarannya Meluas
- ·Rapid Test untuk Warga Jakarta, 3,6 Persen Dinyatakan Positif
- ·Kejagung Ungkap Alasan Cegah Bos Sritex Iwan Lukminto Bepergian ke Luar Negeri
- ·18 Pasien Corona di RS Darurat Boleh Pulang
- ·Apa yang Terjadi pada Otak Anak saat Kebanyakan Makan Gula?
- ·IPO Bank Muamalat dan Bank DKI Tertunda, OJK Beberkan Alasannya
- ·Penumpang Pesawat Wajib Tau, Ini Aturan Terbaru Penerbangan Domestik 2023 Usai PPKM Dicabut
- ·Kasus Korupsi Proyek Peningkatan Jalan di Dinas PU Mempawah, KPK yakin Tersangka Kooperatif