会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik!

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

时间:2025-05-29 20:05:10 来源:quickq安卓版下载外网 作者:知识 阅读:520次
Jakarta,quickq下载官方苹果 CNN Indonesia--

Seorang balitadi Oxfordshire, Inggris yang terlahir tulidapat mendengar setelah menjalani uji coba terapi genetik.

Balita bernama Opal Sandy ini disebut memiliki mutasi herediter pada gen yang disebut otoferlin, bagian penting yang memungkinkan orang merasakan suara di sel-sel telinga.

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

Ketulian yang disebabkan oleh mutasi otoferlin sangat jarang terjadi, terhitung kurang dari 1% dari seluruh penderita tunarungu. Hanya 30 hingga 50 orang per tahun di Amerika Serikat yang didiagnosis menderita tuli terkait otoferlin.

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

ADVERTISEMENT

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Apakah Ibu Hamil Pengidap Lupus Bisa Menular ke Bayinya?
  • Kemenkes Imbau Pasangan Sesama Pembawa Gen Thalasemia Tak Menikah
  • Kemenkes: Kematian Akibat DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat Dibanding 2023

Studi CHORD dijalankan oleh perusahaan bioteknologi Regeneron bekerja sama dengan dokter di rumah sakit akademis di Inggris, Spanyol, dan AS. Terapi eksperimental, DB-OTO, menerima Orphan Drug, Rare Pediatric Disease, dan Fast Track Designations dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Terapi ini menggunakan virus hasil rekayasa genetika yang disuntikkan ke area kecil di telinga untuk memperbaiki gen yang rusak.

Sandy diberi terapi saat dia berusia 10 bulan dan dipantau efek sampingnya. Dia hanya mengalami gejala ringan, banyak di antaranya dianggap tidak ada hubungannya dengan terapi suntikan.

Dia juga menjalani berbagai tes pendengaran, dan dia menunjukkan tanda-tanda perbaikan hanya empat minggu setelah terapi.

Setelah tiga bulan, anak tersebut menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Pendengarannya di telinga yang dirawat dianggap normal untuk semua frekuensi suara nada percakapan enam bulan setelah terapi.

"Pada usia 24 minggu, pendengarannya pada dasarnya normal," kata Lustig, sambil mencatat bahwa pada frekuensi suara yang lebih tinggi, anak tersebut masih dianggap mengalami kehilangan kemampuan pendengaran ringan.

Sementara itu, keluarga sang balita menyambut kabar bahagia itu dengan penuh rasa syukur.

"Ketika Opal pertama kali mendengar kami bertepuk tangan tanpa bantuan, itu sangat mengejutkan. Kami sangat senang ketika tim klinis memastikan pada minggu ke-24 bahwa pendengarannya juga menangkap suara dan ucapan yang lebih lembut," kata sang ibu, Jo Sandy mengutip New York Post.

Kakak Opal juga mengalami kondisi genetik yang sama. Hal tersebut membuat dokter langsung dapat mengidentifikasi kondisi Opal melalui tes genetik ketika usianya baru tiga minggu, sebelum akhirnya balita tuli ini menjalani uji coba terapi ini.

(pua/pua)

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Warga Miskin Ekstrem DKI Jakarta Tembus 95.668 Jiwa, Pemprov: Seharusnya Sudah Tidak Ada!
  • Kafe Ini Jadi Kontroversi, Bolehkan Pria Pilih Teman Ngobrol Wanita
  • Ganjil Genap Jakarta Diperluas Jadi 25 Ruas Jalan, Berlaku 6 Juni 2022
  • Ajaib Luncurkan Mode Lite dan Pro, Targetkan 20 Juta Investor Baru di Indonesia
  • Jajak Pendapat 20 Negara Terindah di Dunia, Indonesia Kalahkan Jepang
  • Viral Muncul Asap di Kabin Pesawat, Perlu Khawatir atau Tidak?
  • Bekuk 2 Bandar Narkoba di Jakbar, Polisi Amankan 3 Kg Sabu dan 11 Ribu Pil Ekstasi
  • Indopoly Resmikan Lini Produksi Hybrid Baru, Kapasitas Naik 25.000 Ton per Tahun
推荐内容
  • 2024年Payscale美国院校薪资报告出炉:这几所大学最具“吸金力”!
  • Lagi Berteduh, 2 Pekerja Bangunan Tewas Tersambar Petir dan 5 Orang Lainnya Luka
  • 艺术留学平面设计专业详解
  • 英国皇家艺术学院研究生申请条件解读!
  • 出国学设计哪个国家好?
  • NYALANG: Bayang Semu di Tepi Rindu